REVIEW JURNAL STUDI TIPE PASANG
SURUT DI PULAU PARANG KEPULAUAN KARIMUNJAWA JEPARA, JAWA TENGAH

DISUSUN OLEH :
1.
FENNI AGUSTINA MARANTIKA
2.
RIO LUIS
3.
EDI SUSANTO
DOSEN
PENGAMPU :
YAR
JOHAN S.Pi., M.Si
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2016
Pendahuluan
Pulau Parang merupakan salah satu pulau
dari Kepulauan Karimunjawa yang terletak di
5o46’18,70” LS - 5o43’27,78”
LS dan110o13’7,6” BT - 110o15’59,94” BT. PulauParang memiliki
pajang garis pantai 14.334,33m dengan luas daratan pulau 452,18 ha.Panjang daratan
Pulau Parang adalah 2.874,1m dan lebar pulau ini adalah 1.215,9 m. PulauParang dikelilingi
oleh banyak terumbukarang, padang lamun dan hutan mangrove.Pemilihan Pulau
Parang sebagai daerah yangdianalisis dalam penelitian ini karena masih
kurangnya informasi-informasi yang akanmendukung
pembangunan di Pulau Parang.Secara umum penelitian di Pulau Parang masih
jarang dilakukan sehingga peneliti ingin
mengkaji lebih mendalam mengenai salah satu
parameter oseanografi yaitu pasang surut.
Pasang surut merupakan fenomena alam
mengenai permukaan perairan seperti lautan,
yang berubah-ubah tunggang (range) dan
ketinggiannya sesuai dengan perubahan
posisi bulan dan matahari
terhadap bumi menurut fungsi
waktu. Pada umumnya, kehidupan manusia
sehari-hari yang berkaitan dengan perairan laut dan muara sungai tidak dapat
dipisahkan dengan fenomena alam pasangsurut,
baik secara langsung atau tidak langsung.
Hal ini menunjukkan adanya
kemungkinan
pasang surut dapat mempengaruhi cara hidup, cara kerja dan
bahkan
budaya dari masyarakat (Ongkosongo dan Suyarso,
1989). Dijelaskan oleh Triatmodjo (1999) dengan adanya data
tentang pasang surut maka kedalaman suatu perairan
akan
diketahui sehingga alur pelayaran untuk kapal
dapat ditentukan. Pengetahuan tentang pasang
surut sangat diperlukan dalam transportasi laut, kegiatan di pelabuhan,
pembangunan
di daerah pesisir pantai dan lainlain.
Tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah
untuk
mengetahui tipe pasang surut di perairan Pulau
Parang dan meramalkan selama 3 tahun mendatang.
Dengan mengetahui kondisi pasang surut saat ini dan perkiraanmasa
yang akan datang sehingga dapat dijadikan dasar
dari
pembangunan sebagai pengembangan daerah
wisata yang sesuai di Pulau Parang
tersebut.
Materi
dan Metode Penelitian
A.
Materi Penelitian
B.
Metode Penelitian
·
Metode Pengambilan Data
·
Metode Pencatatan Koordinat Lokasi
Pengukuran
·
Metode Analisis Data
Hasil
dan Pembahasan
Tipe
Pasang Surut
Penentuan tipe pasag surut dapat
dilakukan dengan melihat kurva pasut yang
dihasilkan dari data lapangan. Pasut di
suatu lokasi pengamatan
dipisahkan menurut tipe harian
tunggal, harian ganda, dan campuran.
Pasang surut harian tunggal terjadi dari
satu kali kedudukan
permukaan air tertinggi dansatu kali kedudukan permukaan air terendah
dalam satu hari pengamatan. Pasang surut
harian ganda terjadi dua kali kedudukan
permukaan air tinggi dan dua kali kedudukan
permukaan air rendah dalam satu hari
pengamatan. Sedangkan jika terjadi gabungan
dari keduanya disebut campuran condong ke
salah satu tipe pasut yang mendominasi
(Poerbondono dan Djunasjah, 2005). Tipe
pasang surut diperoleh dari rumus Formzahl
dengan perbandingan nilai K1 dan O1
(konstanta pasut tunggal utama) terhadap
nilai M2 dan S2 (konstanta
pasut ganda utama) Pada data pasang surut menghasilkan
ketinggian
fluktuasi air laut yaitu untuk perairan Pulau Parang Kepulauan
Karimunjawa
dengan menggunakan palem pasut, ketinggian maksimal 150 cm dan
ketinggian
minimum sekitar 68 cm dengan
ketinggian
rata-rata 110,44 cm. Hasil pengamatan dapat dilihat pada gambar 9.
Dari
perhitungan
analisa harmonik menggunakan metode Admiralty diperoleh nilai amplitudo
(A)
dan kelambatan fase (g*) adalah S0, M2, S2, N2, O1,
M4, MS4, K1, K2. Tipe pasang surut ditentukan
oleh perbandingan antara konstanta pasut harian
utama dengan konstanta pasut ganda utama, maka nilai Formzahl (F)
perairan Pulau Parang Kepulauan Karimunjawa sebesar
2,52
dengan tipe pasang surut campuran condong
harian tunggal, karena nilai dari Formzahl
adalah 11/2 < F ≤ 3 yang merupakan
tipe
untuk pasang surut campuran dominan harian
tunggal.
Pada jurnasl ini hanya
menggunakan satu metode, yaitu metode Admiralty. Sedangkan menurut jurnal analisa dan perhitungan prediksi pasang surut
menggunakan metode admiralty dan metode least square
(studi kasus perairan tarakan dan balikpapan) untuk
hasil perkiraan pasut lebih baik menggunakan metode Least Squarekarena akan menghasilkan analisis
pasut yang lebih teliti dan mendapatkan nilai amplitudo dan fase yang lebih
tepat untuk keperluan prediksi pasut
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa :
1. Hasil nilai Formzahl (F) untuk perairan
Pulau Parang Kepulauan Karimunjawa
adalah 2,52 yang berarti tipe pasang surut
di Pulau Parang Kepulauan Karimunjawa
termasuk kedalam tipe pasang surut
campuran condong harian tunggal, yaitu
dalam satu hari terjadi satu kali pasang
dan satu kali surut, tetapi untuk sementara
waktu
terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan periode yang berbeda.
2. Hasil peramalan
parairan Pulau Parang Kepulauan Karimunjawa selama 3 tahun
dari
bulan Oktober 2012 – September
2015
nilai HHWL tertinggi 155 cm pada bulan
Januari 2013 dan LLWL terendah pada bulan dan tahun yang sama sebesar
46
cm.
DAFTAR PUSTAKA
Amellia, Luccy Lisnawati dkk. 2013. Studi
Tipe Pasang Surut di Pulau Parang Kepulauan Karimunjawa Jepara, Jawa Tengah. Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Universitas Diponegoro
Supriono,
dkk. 2015. analisa dan perhitungan prediksi pasang surut
menggunakan metode admiralty dan metode least square
(studi kasus perairan tarakan dan balikpapan). STTAL. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar